Selasa, 21 Oktober 2008

sebuah emosi yang menggerogoti

Hari ini saya menyadari satu hal...
Kebencian itu bagaikan racun...racun yang paling ampuh untuk membinasakan...tampak luarnya begitu indah...ia racun yang terselubung kemasan bagai permata...begitu mudahnya saya terbuai untuk mengambilnya...menenggaknya...dan kemudian racun itu merasuki jiwa saya, menjalar dalam tubuh saya melalui nadi-nadi saya...persis di bawah kulit saya...
kebencian merasuki nurani saya...meracuni pikran saya...membunuh dalam kesunyian...
namun saya juga menyadari bahwa kebencian bukanlah racun yang tak berpenawar...
andai saya bisa memaafkan maka kebencian akan sirna dan saya dapat kembali bernapas lega...
namun...mengapa begitu mudah untuk membenci namun begitu sulit untuk mengampuni?

4 komentar:

Jee mengatakan...

Begitulah manusia, terlalu sulit untuk berbuat baik. Tak ada yang dirugikan dengan berbuat baik. Pemikiran awal yang terlalu sempit pada akhirnya akan menjerumuskan.

.siluet.

Sanita Budihardjo mengatakan...

trimakasih siluet telah bersedia jadi pembaca setia...hehee...
saya harap kita sama-sama bisa membuka hati dan pikiran untuk memaafkan orang lain...
karena memaafkan itulah satu-satunya jalan untuk mencapai ketenangan bagi diri kita sendiri...

mushroom mengatakan...

haha~ keren perumpamaannya x)
bahasnya di tingkatin lagi, biar kalimat"nya lebih susa tp bermakna kuat. maknyess. ;b

Sanita Budihardjo mengatakan...

trimakasih mushroom...
saya akan slalu berusaha untuk berkembang lebih baik lagi...
mohon dukungannya...hehee...